7 Oraang Tewas seketika letusan itu meletus

Ledakan terjadi sekitar pukul 10.39 WIB, di kedai kopi Starbucks persis seberang Mal Sarinah. Diketahui, seorang pria yang kemudian teridentifikasi bernama Ahmad Muhazan menjadi pelaku bom bunuh diri di kedai kopi tersebut.
Seketika membuat semua orang terkejut dan berhamburan menjauhi lokasi ledakan. Berselang 11 detik dari teror di Starbucks, ledakan lain terdengar di pos polisi dekat Gedung Sarinah

Para korban terkegelatak begitu saja tak berdaya bahkan, beberapa lain nya tewas seketika di tempat kejadian dengan badan penuh luka bahkan ada yang tubuh nya sudah tidak utuh lagi pelaku kemudian di ketahui bernama dian juni kurniadi dan ahmad muhazan.

Tak berhenti sampai di situ, sekitar pukul 10.48, penembakan terjadi di dekat Starbucks ketika polisi melakukan penutupan ruas Jalan Thamrin dan massa berkerumun. Para pelaku melancar kan aksi nya dan menembaki aparat secara membabi buta, Hingga menyebab kan beberapa aparat terkena tembakan. Para saksi mata mengatakan lokasi kejadian sangat mencengkam suara tembakan dimana mana.

Baca Juga : Karir Artis Ini Langsung Melonjak Tinggi Setelah Ketahuan Memakai Narkoba Jenis Ganja

Dalam keadaan terjepit itu mereka berusaha menyerang aparat dengan melemparkan bom. Beruntung sebelum bom dilemparkan polisi berhasil menembak mereka. “Bom yang mereka gunakan menggunakan sumbu yang harus dinyalakan sebelum dilempar. Saat akan dilempar inilah polisi berhasil menembak mereka,” kata seorang perwira polisi yang tak mau disebutkan namanya.

Para pelaku berhasil di lumpuh kan oleh aparat penegak hukum. Jelas dari rekem jejek mereka di atas semua pelaku sudah tertuju pada salah satu mantan napi yang baru bebas yah, dia adalah maman abdurahman. baru bebas sehari maman sudah di bekuk kembali oleh tim densus 88 anti teror untuk di adili kembali.

Peristiwa bom thamrim sudah di rancang oleh maman dan kelompok nya sejak masih di dalam jeruji besi. Karena kejadian ini beberapa pihak yang bertanggung jawab di tangkap dan di adili atas perbuatan nya.

Usai JAD terbentuk, pada November 2015 itu, Saiful Munthohir alias Abu Gar mengunjungi Aman. Aman membisikkan padanya: “Ada perintah dari umaroh dari Suriah untuk melaksanakan amaliah jihad seperti yang terjadi di Paris, Perancis. Teknis dan pelaksanaannya nanti akan disampaikan oleh Rois.”